KSBI - Perancangan Daur Hidup Sistem

KSBI adalah Keselamatan Sistem Berbasis Instrumentasi. Kali ini, membahas tentang bagaimana tentang pola pikir dan konsep keselamatan.

Table of Content:

Pendidikan dan Pola Pikir

Masalah terbesar bagi bangsa Indonesia adalah tentang berfikir kritis. Membangun pola pikir harus dilakukan sejak dini, terutama dalam dunia pendidikan. Pendidikan seharusnya tidak hanya mencakup tentang ilmu pengetahuan, tetapi juga perlu pembentukan pola pikir yang baik.

Kemampuan Seseorang

Sebenarnya, orang memiliki pengetahuan yang lebih banyak dari apa yang bisa ia ceritakan. Coba cermati dan jawab pertanyaan berikut.

Apa kemampuan yang kamu miliki setelah melakukan perkuliahan?

Sebuah pertanyaan yang sederhana tetapi mungkin cukup sulit menjawabnya untuk sebagian orang. Nah, orang-orang inilah yang tidak berfikir kritis. Kesulitan menjawab pertanyaan diatas adalah karena mereka bukan tidak bisa apa-apa, melainkan ilmu pengetahuan di dalam pikiran mereka tidak disusun dengan struktur yang baik (seperti gudang yang tak tersusun).

Sehingga, sebenarnya tujuan dari perkuliahan adalah:

  1. Membentuk pola pikir (berfikir kritis)
  2. Menambah ilmu pengetahuan (material)

Bagaimanapun, ketika sesorang telah masuk di dunia perkuliahan, maka seseorang tersebut harus berfikir intelektual. Secara umum bagaimana manusia berfikir itu ada 2 macam yaitu:

  1. Berfikir orang awam
  2. Berfikir Intelektual

Berfikir Intelektual

Mari kita berangkat dari sebuah pertanyaan sederhana.

Menurutmu apakah pesawat terbang itu lebih berbahaya dari kendaraan di darat (mobil/sepeda motor) ?

Cobalah menjawabnya dan menyimpan jawabanmu. Jika kamu menjawab bahwa pesawat itu berbahaya, maka kemungkinan kamu berfikir awam. Orang awam berfikir tanpa ada data atau fakta-fakta yang melandasinya sedangkan berfikir Intelektual tidak seperti itu. Berfikir Intelektual memiliki standard dan karakteristik. Salahsatu standard dari berfikir intelektual adalah sesuai fakta. Oleh karena itu, ketika berfikir intelektual maka perlu meninjau secara lebih jelas. Faktanya persentase kecelakaan pesawat terbang jauh lebih kecil daripada kendaraan yang ada di darat seperti mobil atau sepeda motor.


Latar Belakang

Keselamatan itu sangat penting. Masalahnya, manusia tidak tahu sedikitpun tentang masa depan. Yang dapat dilakukan oleh manusia adalah hanya meramalkan masa depan. Untuk dapat meramalkan masa depan, maka manusia perlu memahami dari masa lalu (pengalaman).

Perkiraan tentang masa depan inilah yang disebut dengan Teori. Teori didapat dari mempelajari dan memahami pengalam masa lalu, oleh karena itu sejarah menjadi penting. Hidup manusia sangatlah singkat, sehingga sangat perlu memahami dan mempelajari pengalaman orang lain.

Pengalaman-pengalaman tentang keselamatan inilah yang dapat digunakan untuk dapat memperkirakan masa depan. Sehingga, di masa depan manusia dapat selamat dan terhindar dari bahaya.


Pengukuran Keselamatan

Mari kita ingat kembali pertanyaan tentang pesawat diatas. Coba berfikir kritis.

Mengapa pesawat tidak berbahaya?

Pertanyaan itu dapat dijawab dengan sebuah konsep tentang keselamatan. Dimana, kelesamatan dapat diukur dengan melihat resiko. Resiko adalah peluang kejadian untuk terjadinya sesuatu dengan konsekuensi tertentu. Peluang adalah jumlah kejadian dalam rentang waktu tertentu. Konsekuensi adalah kerugian yang diperoleh dari sebuah kejadian.

\(\text{Resiko} = \text{Peluang Kejadian} \times \text{Konsekuensi}\) \(\text{Resiko} = \frac{\text{Jumlah Kejadian}}{\text{Waktu}} \times \frac{\text{Kerugian}}{\text{Sebuah Kejadian}}\)

Sehingga, pesawat tidak berbahaya (selamat) karena meskipun konsekuensinya besar, tetapi peluang terjadinya kecelakaan di usahakan agar sekecil mungkin.


Written on February 15, 2017